top of page

Eksploitasi Privasi Dalam Media

  • Gambar penulis: Himakom Upnvjatim
    Himakom Upnvjatim
  • 30 Apr 2018
  • 1 menit membaca


Kemajuan sebuah teknologi pastinya tidak terlepas dari masalah yang terdapat di dalamnya, sebuah tayangan televisi yang kurang mendidik untuk di konsumsi untuk anak-anak zaman sekarang menjadi masalah yang cukup serius, banyaknya tayangan televisi yang kurang mendidik. Media mengatakan banyak soal testimoni warga atas buruknya kinerja pemerintahan atau absurdnya kebijakan yang dikeluarkan parlemen, tapi media tak pernah mengatakan testimoni warga atas isi media.

Tak sedikit warga yang melaporkan pesbukers sebagai tayangan yang merugikan. Mereka menulis bahwa pesbukers tidak layak tonton karena sering menormalisasi topik perceraian. Mereka mengaku terganggu dengan tayangan milik Aburizal Bakrie ini. Ia menyesalkan ANTV yang dengan sengaja mengadu dua artis yang sedang berkonflik.

Pesbukers jelas adalah tayangan yang bermasalah. Tayangan ini terkadang menjadikan pengalaman hidup negatif dari para artis sebagai materi yang biasa dan perlu ditertawakan. Pengalaman dipenjara, kena kasus narkoba atau perceraian seolah merupakan suatu pengalaman yang normal, pengalaman yang tidak usah dirisaukan. Selain itu perilaku bullying juga dinormalisasi dan dikemas sebagai pengalaman yang menghibur, teraniayanya seseorang adalah kegembiraan. Bisa saja begitu pikir tim kreatifnya.

Tayangan lawak tak harus bodoh apalagi menyakiti. Tapi pesbukers sepertinya pengecualian. Bahkan kebodohan itu sudah tercermin mulai dari bagaimana mereka mengatur siapa yang bicara. Pesbukers adalah tayangan yang paling banyak diadukan melalui Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Tapi mengapa tayangan ini tak kunjung berbenah? KPI memang sudah beberapa kali memberikan sanksi. Tapi tetap tidak ada peningkatan kualitas sanksi.

Kian hari public kian cemas dengan isi televisi kita, ketika industri televisi abai seharusnya Negara tidak demikian. Seharusnya ada tindakan kongkrit yang secara serius dipikirkan oleh KPI agar bisa melindungi kepentingan public. Suara public harus didengar. Lantas bagiamana tayangan yang mendidik menurut Commers sendiri?

*ryd

Comments


© 2018 by HARU SESULIH HIMAKOM

bottom of page